Blog
Apa Beda Pedagang dan Pengusaha?
- January 14, 2022
- Posted by: Officenow Team
- Category: Business
Sekilas pengusaha dan pedagang itu mirip. Tetapi sebenarnya ada perbedaan yang sangat jauh. Baik, saya akan membahas disini secara gamblang, apa beda pedagang dan pengusaha.
Kalau pedagang, yang penting bisa mendapatkan uang. Pokoknya setiap hari dapat uang. Tidak peduli buka toko atau buka stand, yang penting berjualan lalu dapat uang. Yang penting dapat profit.
Tidak salah, karena begitulah pedagang. Tetapi kalau pengusaha, setiap hari juga mendapatkan uang. Tetapi uangnya didapat darimana? Yaitu dengan cara bisa mendapatkan solusi, bisa membentuk sistem dimana uang dapat menghasilkan dengan sendirinya. Jadi sistem tersebut yang mengatur kegiatan usahanya.
Dan sistem tersebut yang akhirnya menghasilkan uang untuk dirinya. Bukan dirinya yang menghasilkan uang. Tetapi sangat wajar jika anda sebagai pemula awalnya memulai dulu sebagai pedagang.
Kemudian bedanya pedagang dan pengusaha yang kedua adalah : pedagang itu pekerja keras, dan seluruh aktivitas usahanya dilakukan sendiri. Tidak ada yang dikerjakan oleh orang lain. Jadi misalnya kalau buka depot, dia masak sendiri, berjualan sendiri, mengurus pembayaran sendiri, meracik bumbu sendiri, dibungkus sendiri, bahkan mengantar makanan sendiri. Ini namanya pedagang. Namun kalau pengusaha, sudah ada sistem.
Jadi sudah men-set up sistem, sudah ada management, kemudian cukup mengawasi kinerja karyawan atau tim di dalam aktivitas bisnisnya.
Jadi anda tidak melakukan semuanya sendiri, tetapi anda bekerja secara tim. Tim inilah yang membantu bisnis anda untuk terus berkembang dan berkembang. Kemudian beda pedagang dan pengusaha yang ketiga adalah, waktu milik pedagang digunakan untuk mengawasi bisnisnya yang sangat banyak.
Sampai ia lupa untuk membangun silaturahmi dengan teman-temannya, atau membangun hubungan dengan relasi. Tetapi kalau pengusaha, waktu untuk mengawasi bisnisnya sangat sedikit. Karena apa? Karena bisnisnya sudah di take over oleh sistem, sehingga dia tidak perlu melakukan pekerjaan secara detail dan mendetail, semuanya diawasi sendiri.
Karena sudah ada tim yang mengejar itu semua.
Dan akhirnya dia punya banyak waktu untuk membangun networking, membangun silaturahmi dan membangun relasi dengan teman-temannya karena itu sangat penting. Karena banyak orang yang sangking sibuknya, mereka tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang sebenarnya sangat penting. Tetapi karena sudah banyak waktu tersita untuk bisnisnya, ia tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal lain. Itulah pedagang. Beda pedagang dan pengusaha yang keempat, pedagang belum tentu pernah menjadi pengusaha.
Tetapi kalau pengusaha, saya pastikan dia sudah pernah menjadi pedagang. Contohnya saya sendiri. Saya sekarang sudah memiliki bisnis di level keempat dan mau menuju ke level kelima. Sekarang bisnis saya sudah dikelola oleh seluruh tim saya. Saya dulu pernah menjadi reseller.
Yang kelima adalah, seorang pedagang menggantungkan bisnisnya pada diri sendiri.
Sedangkan pengusaha menggantungkan bisnisnya pada kerja tim. Jadi semua dari kerjasama tim. Timnya yang mengerjakan bisnisnya. Dan dia memikirkan sesuatu, memikirkan sebuah visi, memikirkan sebuah pola supaya timnya bekerja secara lebih maksimal dan maksimal, dan akhirnya bisnisnya semakin besar dan semakin besar. Dan yang terakhir, yang keenam adalah jika pedagang yang dipikirkan hanyalah omzet, omzet, dan omzet harian, sedangkan kalau pebisnis atau pengusaha yang dipikirkan adalah aset, aset,dan aset.
Jadi timnya adalah aset. Dan asetnya terus berkembang dan berkembang, akhirnya bisnis yang ia jalankan semakin bigger and bigger, semakin besar.